AKSIOLOGI
A. LATAR
BELAKANG
Mengapa kita harus mempelajari Filsafat? Apa tujuan dari kita
mempelajarinya? Bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan kita? Bagaimana
dampak klo kita tidak mempelajarinya?Apa akibatnya bagi kehidupan kita?
Mungkin pertanyaan itu patut untuk kita tanyakan,bagi kita orang awam yang
tidak mengetahui Fisfat itu menyikapinya.
Filsafat
membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik bersifat abstrak
ataupun riil meliputi Tuhan,manusia dan alam semesta.Sehingga untuk faham betul
semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan dan
mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat.
Sistematika
filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu;epistemologi
atau teori pengetahuan yang membahas bagaimana kita memperoleh
pengetahuan,ontologi atau teori hakikat yang membahas tentang hakikat segala
sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai yang
membahas tentang guna pengetahuan.Mempelajari ketiga cabang tersebut sangatlah
penting dalam memahami filsafat yang begitu luas ruang lingkup dan
pembahansannya.
Ketiga
teori di atas sebenarnya sama-sama membahas tentang hakikat,hanya saja
berangkat dari hal yang berbeda dan tujuan yang beda pula.Epistemologi sebagai
teori pengetahuan membahas tentang bagaimana mendapat pengetahuan,bagaimana
kita bisa tahu dan dapat membedakan dengan yang lain.
Ontologi
membahas tentang apa objek yang kita kaji,bagaimana wujudnya yang hakiki dan
hubungannya dengan daya pikir,sedangkan
Aksiologi
sebagai teori nilai membahas tentang pengetahuan kita akan pengetahuan di
atas,klasifikasi,tujuan dan perkembangannya.ilsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin
ada baik bersifat
Dalam makalah
ini kami akan mencoba membahas tentang beberapa pertanyaan berikut;
1. Apa
itu aksiologi?.
2.
Apa objek dan ruang lingkup aksiologi?
3.
Tujuan
Dengan membaca
makalah ini diharapkan pembaca pahan dan mengerti tentang;
1. Definisi dan maksud dari aksiologi.
2. Objek dan ruang lingkup aksiologi.
3. Agar
mahasiswa paham tentang definisi-definisi cabang ilmu filsafat dalam makalah
ini
4. Agar mahasiswa
dapat mempunyai pegangan hidup dalam berfilsafat
A.Pengertian Aksiologi.
Istilah aksiologi
berasal dari kata axios (yunani) yang
berarti nilai, dan logos yang berarti
Ilmu atau teori.Jadi Aksiologi adalah “teori tentang nilai”. Yag dimaksud
dengan Nilai yaitu sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai.Aksiologi merupakan cabang
filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Aksiologi
dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartikan
aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan
yang diperoleh.Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai
merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama.
sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh
setiap insan.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri.Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat
dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan
itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena
akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu
dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan
ilmu.Ilmu tidak bebas nilai.Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus
disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga
nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan
bencana.
B. Objek Aksiologi
Dalam Aksiologi memuat pemikiran tentang masalah
nilai-nilai,diantaranya Nilai tinggi dari Tuhan, Nilai Moral, Nilai Agama, Nilai
Keindahan (estetika).Didalam Aksiologi tersebut mengandung pengertian yang
lebih luas daripada estika.
Aksiologi memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan ,
Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan?bagaimana kaitannya
antara cara penggunaan dengan kaedah-kaedah moral?
Dalam
aksiologi, ada dua penilain yang umum digunakan yaitu;
1.
Etika
Etika adalah cabang filsafat yang
membahas secara kritis dan sistematis masalah-masalah moral.Kajian etika lebih
fokus pada prilaku,norma dan adat istiadat manusia.Etika merupakan salah-satu
cabang filsafat tertua.Setidaknya ia telah menjadi pembahasan menarik sejak
masa Sokrates dan para kaum shopis.Di situ dipersoalkan mengenai masalah
kebaikan, keutamaan, keadilan dan sebagianya.Etika sendiri dalam buku Etika
Dasar yang ditulis oleh Franz Magnis Suseno diartikan sebagai pemikiran
kritis,sistematis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan
moral. Isi dari pandangan-pandangan moral ini sebagaimana telah dijelaskan di
atas adalah norma-norma,adat,wejangan dan adat istiadat manusia.Berbeda dengan
norma itu sendiri,etika tidak menghasilkan suatu kebaikan atau perintah dan
larangan, melainkan sebuah pemikiran yang kritis dan mendasar.Tujuan dari etika
adalah agar manusia mengetahi dan mampu mempertanggungjawabkan apa yang ia
lakukan.
Didalam etika,nilai kebaikan dari
tingkah laku manusia menjadi sentral persoalan.Maksudnya adalah tingkah laku
yang penuh dengan tanggung jawab,baik tanggung jawab terhadap diri
sendiri,masyarakat,alam maupun terhadap tuhan sebagai sang pencipta.
Dalam perkembangan sejarah etika ada
empat teori etika sebagai sistem filsafat moral yaitu, hedonisme, eudemonisme,
utiliterisme dan deontologi. Hedoisme adalah padangan moral yang menyamakan
baik menurut pandangan moral dengan kesenangan. Eudemonisme menegaskan setiap
kegiatan manusia mengejar tujuan. Dan adapun tujuan dari manusia itu sendiri
adalah kebahagiaan.
Selanjutnya utilitarisme yang
berpendapat bahwa tujuan hukum adalah memajukan kepentingan para warga negara
dan bukan memaksakan perintah-perintah ilahi atau melindungi apa yang disebut
hak-hak kodrati. Selanjutnya deontologi, adala h pemikiran tentang moral yang
diciptakan oleh Immanuel Kant. Menurut Kant, yang bisa disebut baik dalam arti
sesungguhnya hanyalah kehendak baik. Semua hal lain disebut baik secara
terbatas atau dengan syarat. Misalnya kekayaan manusia apabila digunakan dengan
baik oleh kehendak manusia.
2.
Estetika
Estetika merupakan bidang studi
manusia yang mempersoalkan tentang nilai keindahan.Keindahan mengandung arti
bahwa didalam diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara
tertib dan harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh.
Maksudnya adalah suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta
berpola baik melainkan harus juga mempunyai kepribadian.
Sebenarnya keindahan bukanlah
merupakan suatu kualitas objek, melainkan sesuatu yang senantiasa bersangkutan
dengan perasaan.Misalnya kita bengun pagi, matahari memancarkan sinarnya kita
merasa sehat dan secara umum kita merasaakan kenikmatan.Meskipun sesungguhnya
pagi itu sendiri tidak indah tetapi kita mengalaminya dengan perasaan nikmat.
Dalam hal ini orang cenderung mengalihkan perasaan tadi menjadi sifat objek
itu, artinya memandang keindahan sebagai sifat objek yang kita serap. Padahal
sebenarnya tetap merupakan perasaan.
Aksiologi berkenaan dengan nilai
guna ilmu,baik itu ilmu umum maupun ilmu agama, tak dapat dibantah lagi bahwa
kedua ilmu itu sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia, dengan ilmu
sesorang dapat mengubah wajah dunia.Berkaitan dengan hal ini,menurut Francis
Bacon seperti yang dikutip oleh Jujun.S.Suriasumatri yaitu bahwa “pengetahuan
adalah kekuasaan” apakah kekuasaan itu merupakan berkat atau justru malapetaka
bagi umat manusia. Memang kalaupun terjadi malapetaka yang disebabkan oleh
ilmu, bahwa kita tidak bisa mengatakan bahwa itu merupakan kesalahan ilmu,
karena ilmu itu sendiri merupakan alat bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan
hidupnya, lagi pula ilmu memiliki sifat netral, ilmu tidak mengenal baik
ataupun buruk melainkan tergantung pada pemilik dalam menggunakannya.
Nilai kegunaan ilmu, untuk
mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa filsafat ilmu itu digunakan,
kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal,yaitu:
1. Filsafat sebagai kumpulan teori digunakan memahami dan
mereaksi dunia pemikiran.
Jika seseorang hendak ikut membentuk
dunia atau ikut mendukung suatu ide yang membentuk suatu dunia, atau hendak
menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem ekonomi, atau sistem politik,
maka sebaiknya mempelajari teori-teori filsafatnya. Inilah kegunaan mempelajari
teori-teori filsafat ilmu.
2. Filsafat sebagai pandangan hidup.
Filsafat dalam posisi yang kedua ini
semua teori ajarannya diterima kebenaranya dan dilaksanakan dalam kehidupan.
Filsafat ilmu sebagai pandangan hidup gunanya ialah untuk petunjuk dalam
menjalani kehidupan.
3. Filsafat sebagai metodologi dalam memecahkan masalah.
Dalam hidup ini kita menghadapi
banyak masalah. Bila ada batui didepan pintu, setiap keluar dari pintu itu kaki
kita tersandung, maka batu itu masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila
masalah masalah itu dapat diselesaikan. Ada banyak cara menyelesaikan masalah,
mulai dari cara yang sederhana sampai yang paling rumit. Bila cara yang
digunakan amat sederhana maka biasanya masalah tidak terselesaikan secara
tuntas.penyelesaian yang detail itu biasanya dapat mengungkap semua masalah
yang berkembang dalam kehidupan manusia.
Nilai itu bersifat objektif, tapi kadang-kadang
bersifat subjektif.Dikatakan objektif jika nilai-nilai tidak tergantung pada
subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur suatu gagasan berada pada
objeknya, bukan pada subjek yang melakukan penilaian. Kebenaran tidak
tergantung pada kebenaran pada pendapat individu melainkan pada objektivitas
fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila subjek berperan dalam
memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur penilaian.Dengan
demikian nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimiliki
akal budi manusia, seperti perasaan yang akan mengasah kepada suka atau tidak
suka, senang atau tidak senang.
Bagaimana dengan objektivitas ilmu?
Sudah menjadi ketentuan umum dan diterima oleh berbagai kalangan bahwa ilmu
harus bersifat objektif. Salah satu faktor yang membedakan antara peryataan
ilmiah dengan anggapan umum ialah terletak pada objektifitasnya. Seorang ilmuan
harus melihat realitas empiris dengan mengesampingkan kesadaran yang bersifat
idiologis, agama dan budaya. Seorang ilmuan haruslah bebas dalam menentukan
topik penelitiannya, bebas melakukan eksperimen-eksperimen. Ketika seorang
ilmuan bekerja dia hanya tertuju kepada proses kerja ilmiah dan tujuannya agar
penelitiannya berhasil dengan baik. Nilai objektif hanya menjadi tujuan
utamanya, dia tidak mau terikat pada nilai subjektif.
C.
Kesimpulan
Filsafat sangat luas pembahasannya yang mana objek materinya
meliputi segala yang ada bahkan yang mungkin ada sekalipun baik tampak maupun
tidak.Penelitian tentang filsafat terus berkembang dan tak kan pernah
berhenti,sehingga sampai saat ini banyak sekali penemuan-penemuan para filsuf.
Secara garis besar ada tiga bagian struktur filsafat
yaitu;epistemologi,ontologi dan aksiologi.Epistemologi atau teori pengetahuan
membahas tentang bagaimana kita memperoleh pengetahuan,ontologi atau teori
hakikat membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan
Aksiologi atau teori nilai membahas tentang guna pengetahuan.
Epistemologi sebagai teori pengetahuan membahas tentang
bagaimana mendapat pengetahuan,bagaimana kita bisa tahu dan dapat membedakan
dengan yang lain.
Ontologi membahas tentang apa objek yang kita kaji,bagaimana
wujudnya yang hakiki dan hubungannya dengan daya pikir.Sedangkan
Aksiologi sebagai teori nilai membahas tentang pengetahuan
kita akan pengetahuan di atas,klasifikasi,tujuan dan perkembangannya.
Dalam
aksiologi, ada dua penilain yang umum digunakan yaitu;
Pertama Etika atau cabang filsafat yang
membahas secara kritis dan sistematis masalah-masalah moral dan yang,
Kedua Estetika atau bidang studi manusia
yang mempersoalkan tentang nilai keindahan.
Kegunaan
Filsafat Ilmu biasanya sebagai :
1. Filsafat sebagai kumpulan teori
digunakan memahami dan mereaksi dunia pemikiran.
2.
Filsafat
sebagai pandangan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Susanto, A. Drs,M.pd. 2011, Filsafat Ilmu.
Bumi Aksara:Jakarta
2.
Jujun S, Sumatria Sumatri.1988,
Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Sinar Harapan: Jakarta
3.
Praja,Juhaya s,
1997,Aliran-Afilsafat dan Etika. PT Yayasan Piara :Bandung
4.
Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar